Workshop One Academy: Pendekatan Farmakoterapi dan Nonfarmakoterapi dalam Manajemen Nyeri di Solo
Solo, 10 Desember 2024 – One Academy menggelar sebuah workshop edukatif dengan tema “Pendekatan Farmakoterapi dan Nonfarmakoterapi dalam Manajemen Nyeri” di Kota Solo pada tanggal 10 Desember 2024. Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran yang mendalam bagi tenaga kesehatan yang ingin memperkuat kapasitasnya dalam menangani nyeri secara lebih komprehensif.
Workshop ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis dalam penatalaksanaan nyeri, baik melalui pendekatan farmakologis (menggunakan obat) maupun nonfarmakologis (tanpa obat), dengan landasan bukti ilmiah terkini dan praktik klinis.
Materi dan Narasumber
Berbagai topik penting disampaikan oleh narasumber yang berpengalaman di bidang terapi nyeri, meliputi:
-
Prinsip Farmakoterapi Nyeri: dari Analgesik hingga Adjuvan
-
Perbedaan Penatalaksanaan Nyeri Akut dan Kronik
-
Pendekatan Nonfarmakologis: Edukasi, Terapi Fisik, Relaksasi, Psikoterapi
-
Simulasi dan Diskusi Kasus Klinis
Selain penyampaian materi, workshop ini juga dilengkapi sesi praktikum dan studi kasus, yang membantu peserta mengasah kemampuan dalam asesmen dan pemilihan terapi nyeri secara individual dan rasional.
Tujuan dan Manfaat
Workshop ini bertujuan untuk:
-
Menumbuhkan pendekatan holistik dalam manajemen nyeri
-
Meningkatkan peran aktif tenaga kesehatan dalam pemilihan terapi yang tepat
-
Mendorong penggunaan terapi kombinasi untuk hasil klinis yang optimal
-
Meminimalkan risiko penggunaan obat nyeri jangka panjang yang tidak terkendali
Suasana Workshop
Diskusi berlangsung interaktif, dengan keterlibatan peserta dalam menyampaikan pengalaman dan tantangan dalam praktik sehari-hari. Workshop ini menjadi ruang belajar yang kondusif sekaligus mendorong kolaborasi antarprofesi dalam mewujudkan layanan nyeri yang lebih efektif dan berpusat pada pasien.
Acara ini merupakan bagian dari misi One Academy dalam mendukung pengembangan ilmu dan praktik tenaga kesehatan di Indonesia. Pendekatan integratif seperti ini diharapkan menjadi standar baru dalam layanan nyeri yang berorientasi pada keselamatan dan kualitas hidup pasien.
